Kajian Gizi untuk Pencegahan Anemia pada Remaja Putri
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/gizi/thumbnail/1409d3dc-ff7f-455d-8cfc-27a51ddd1a1d.jpg)
Anemia merupakan kondisi seseorang saat kekurangan zat besi (Fe), remaja putri merupakan kelompok rawan penderita anemia. Sehingga sangat diperlukan untuk mengedukasi remaja putri mengenai anemia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi anemia di Indonesia mencapai 23,7%. Gejala - gejala yang timbul saat seseorang menderita anemia defisiensi zat besi dikarenakan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah yaitu, seperti 5L lemah, letih, lesu, lelah, lunglai.
Remaja putri lebih mudah menderita anemia karena mereka yang mengalami haid akan kehilangan darah, sehingga mereka membutuhkan zat besi dua kali lipat saat haid. Remaja putri juga dalam masa pubertas sehingga membutuhkan zat besi lebih untuk pertumbuhannya. Pencegahan yang bisa dilakukan remaja putri adalah mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi hewani seperti daging, hati, ikan dan lain - lain dan menghindari makanan dan minuman yang menghambat penyerapan zat besi. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan upaya pemerintah untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi pada remaja putri.