Kajian Gizi untuk Pencegahan Wasting dan Stunting
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/gizi/thumbnail/21936b5e-9a86-4051-aa02-3fd514ccff01.jpg)
Pada tanggal 25 Agustus 2023, HIMAGI (Himpunan Mahasiswa Prodi Gizi) UNESA kembali menghadirkan informasi menarik yang diunggah dalam media sosial sebagai media penyebarannya yang ditujukan kepada masyarakat luas. Informasi yang dibagikan dikemas dengan sangat kreatif dan lengkap dengan visual yang menarik. Tema yang diangkat pada KAZI bagian ke-3 ini adalah “Cegah Wasting dan Stunting”.
Kajian Gizi kali ini membahas tentang masalah gizi yang masih menjadi PR bagi negara kita yaitu wasting dan stunting. Wasting dan stunting adalah dua masalah gizi yang sering terjadi pada anak-anak di seluruh dunia. Wasting terjadi ketika anak mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat, sedangkan stunting terjadi ketika anak mengalami keterlambatan pertumbuhan sehingga memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usianya. Menurut data dan Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi stunting pada anak di bawah usia lima tahun di Indonesia adalah sebesar 30,8%. Artinya hampir 1 dari 3 anak di indonesia mengalami stunting. Stunting umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari konsepsi hingga usia dua tahun. Pada usia ini pertumbuhan anak sangat cepat dan rentan terhadap kekurangan gizi. Anak-anak dengan wasting tampak kurus dan memiliki penurunan berat badan yang signifikan wasting dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Maka dari itu penting untuk menjaga dan memperhatikan masalah gizi wasting dan stunting. Berikut merupakan salah satu cara pencegahannya antara lain :
Pemberian ASI eksklusif pertama kehidupan bayi selama 6 bulan.
Pemberian makanan tambahan yang bergizi.
Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
Edukasi kesehatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui.
Meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dan gizi.