Hari Vegetarian Sedunia
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/gizi/thumbnail/b0551d77-8917-4869-a2fd-41101206432c.jpg)
Hari Vegetarian Sedunia atau World Vegetarian Day diperingati setiap tanggal 1 Oktober dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kesadaran tentang manfaat pola makan vegetarian dan gaya hidup sehat. Tujuan dari diperingatinya Hari Vegetarian Sedunia adalah untuk memberikan penghormatan kepada para penganut gaya hidup vegetarian, yang memberikan pemahaman dalam memilih makanan, menjaga lingkungan, meningkatkan kesehatan, dan memperlihatkan kepedulian terhadap makhluk hidup lainnya.
Latar Belakang Hari Vegetarian Sedunia
Hari Vegetarian Sedunia pertama kali diamati pada tahun 1977 oleh Masyarakat Vegetarian Amerika Utara (NAVS). NAVS merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1974 dengan tujuan untuk mempromosikan vegetarianisme dan meningkatkan kesadaran tentang manfaat pola makan vegetarian.
Pada tahun 1978, dengan dukungan Persatuan Vegetarian Internasional, tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai hari perayaan Word Vegetarian Day. Selain itu, NAVS juga melahirkan Bulan Kesadaran Vegetarian Sedunia, yang berlangsung sepanjang bulan Oktober.
Selama bulan ini, berbagai acara, kegiatan, dan inisiatif diselenggarakan di seluruh dunia untuk mendorong masyarakat mencoba makanan vegetarian, belajar tentang vegetarianisme, dan mempertimbangkan untuk menerapkan pola makan vegetarian.
Apa itu Vegetarian?
Menurut Vegetarian Society, vegetarian adalah seorang yang tidak mengonsumsi jenis daging apapun, termasuk ayam, seafood, sapi, maupun produk lainnya yang diproduksi dari penyembelihan hewan.
Pola makan dari seorang vegetarian biasanya merupakan gabungan dari beberapa macam buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sementara susu, madu, dan telur dikonsumsi tergantung dari jenis vegetarian yang dianut seseorang.
Ada beberapa jenis pola makan Vegetarian
Lacto-vegetarian: Orang yang tidak mengonsumsi segala jenis daging hewan, seperti; daging unggas, ikan, telur beserta produk olahannya. Tipe vegetarian ini selain mengonsumsi tumbuh-tumbuhan tetapi masih mengonsumsi susu dan hasil produk dari susu (Angela dan Benedicta, 2010).
Ovo-vegetarian: Orang yang tidak mengonsumsi semua makanan yang berasal dari hewan beserta produk turunannya, (Adrian, 2020) kelompok ini selain mengonsumsi tumbuh-tumbuhan namun membuat pengecualian untuk telur.
Lacto-ovo vegetarian: Orang yang tidak memakan segala jenis daging hewan apapun, tipe vegetarian ini selain mengonsumsi tumbuh-tumbuhan namun masih memakan telur, mengonsumsi susu dan hasil produk dari susu.
Semi vegetarian: Orang yang pada dasarnya tidak bervegetarian namun mengonsumsi makanan vegetarian pada saat-saat tertentu seperti hari besar agama ataupun orang yang masih dalam tahap belajar dengan berusaha untuk mengurangi atau menghindari konsumsi daging mengonsumsi walaupun sayur yang hendak mereka makan telah tercampur dengan daging.
Vegan: orang yang hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan, yaitu biji-bijian, kacang-kacangan, sayur- sayuran termasuk rumput laut dan buah-buahan. Kelompok vegetarian ini (Angela dan Benedicta, 2010) sama sekali tidak mengonsumsi produk-produk hewani termasuk turunannya, yaitu; susu, telur, madu, gelatin, dan yogurt.
Manfaat Pola Makan Vegetarian
Tubuh lebih sehat
Berhenti mengonsumsi daging-dagingan dan beralih hanya mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan saja akan membuat tubuh menjadi lebih sehat. Hal ini karena secara otomatis akan mengurangi asupan lemak dan kolesterol yang biasanya terdapat dalam daging-dagingan (Redaksi Halodoc, 2018).
Berat badan tetap terjaga
Pola makan vegetarian juga bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga berat badan atau bahkan mengurangi berat badan bagi yang ingin diet. Kandungan antioksidan dan serat yang banyak ditemukan pada sayur-sayuran dan buah dapat membantu pembakaran kalori dalam tubuh, sehingga berat badan dapat tetap terjaga (Redaksi Halodoc, 2018).
Kulit lebih sehat
Salah satu cara untuk menyehatkan kulit dari dalam adalah dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Hal ini disebabkan karena kandungan mineral dan antioksidan yang terdapat dalam kedua jenis makanan sehat tersebut dapat membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga pigmen kulit (Redaksi Halodoc, 2018)
Mengurangi risiko kanker
Kandungan antioksidan, mineral, dan vitamin yang terdapat dalam sayuran dan buah memang dapat memberi banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah mencegah berbagai jenis kanker. Penelitian yang dilakukan oleh American Institute for Cancer Research mengungkapkan bahwa menjadi vegetarian dapat mengurangi risiko kanker perut, usus, payudara, dan ovarium (Redaksi Halodoc, 2018).
Melancarkan pencernaan
Buah dan sayur kaya akan serat yang dapat melancarkan pencernaan. Namun selain itu, mengonsumsi makanan sehat juga membuat kerja usus dan lambung jadi tidak terlalu berat dalam mengolah makanan. Sehingga dengan menjadi vegetarian, kamu akan terhindari dari masalah pencernaan seperti sembelit hingga risiko penyakit yang lebih serius, yaitu kanker usus dan wasir (Redaksi Halodoc, 2018).
Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, seorang vegetarian atau vegan akan sehat selama pola makan mereka direncanakan dengan baik. Pola makan juga sudah terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup, menurunkan resiko terkena penyakit kronis, kecemasan, depresi, bahkan penyakit autoimun.
Maka dari itu, seorang vegetarian atau vegan harus memberi perhatian khusus pada strategi nutrisi, dengan maksud untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan nabati. Selain itu, asupan nutrisi yang diberikan dari suplemen pun diperlukan, terutama nutrisi seperti omega-3 serta vitamin D dan vitamin B12.
Dengan memperhatikan asupan nutrisi, baik vegetarian atau vegan dapat dikatakan sebagai pilihan pola makan yang sehat, selama direncanakan dengan baik dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Holyenty, T. (2023). Pandangan Salah Umat Maitreya Terhadap Pola Hidup Vegetarian. Dhammavicaya: Jurnal Pengkajian Dhamma, 7(1), 01-11.
Detik.com. (2023). Hari Vegetarian Sedunia 1 Oktober: Sejarah dan Pentingnya Asupan Sayur. Diakses dari https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-6956366/hari-vegetarian-sedunia-1-oktober-sejarah-dan-pentingnya-asupan-sayur