Membangun Tulang Kuat Melalui Gizi: Solusi Nutrisi untuk Mencegah Osteoporosis

Osteoporosis atau yang umum didengar sebagai pengeroposan tulang, merupakan penyakit yang ditandai dengan menurunnya massa serta kekuatan tulang. Keadaan osteoporosis dapat meningkatkan kerapuhan tulang, sehingga menyebabkan tulang mudah patah. Berdasarkan data dari WHO, kejadian patah tulang akibat osteoporosis di seluruh dunia mencapai lebih dari 8,9 juta orang setiap tahunnya. Dimana, prevalensi wanita lebih dari 30%, dan pria berada pada angka 13% menurut data International Osteoporosis Foundation. Namun, osteoporosis dapat dicegah melalui gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang kaya akan nutrisi penting bagi kesehatan tulang.
Tulang merupakan jaringan yang tersusun oleh sel dan matriks kolagen. Matriks mineralisasi yang terdapat pada matriks kolagen sebagian besar mengandung kalsium dan fosfor atau disebut sebagai kristal hidroksiapatit yang membuat struktur tulang keras. Selain itu, jaringan tulang ini bersifat dinamis karena secara konstan mengalami pembaharuan yang dikenal dengan proses remodeling. Pengaturan homeostasis kalsium, perbaikan jaringan yang rusak akibat pergerakan fisik, kerusakan minor karena faktor stres serta pembentukan kerangka pada masa pertumbuhan ialah tujuan dilakukannya remodeling tulang.
Proses remodeling tulang berjalan dengan baik melalui dukungan asupan nutrisi yang tepat terutama dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang. Nutrisi yang berperan dalam kesehatan tulang meliputi kalsium, vitamin D, fosfor.
1. Kalsium, sebagian besarnya terdapat di jaringan keras seperti tulang, gigi dan sisanya tersebar dalam bagian tubuh lainnya. Namun, lebih dari 90% kalsium tubuh disimpan di dalam tulang. Sumber kalsium yang baik adalah bahan pangan hewani seperti susu, keju, dan sejenisnya. Selain itu, juga terdapat pada kacang-kacangan, roti, ikan, dan sebagainya. Dengan asupan yang cukup untuk remaja dan dewasa adalah 1000-1300 mg per hari
2. Vitamin D, berfungsi sebagai homeostasis kalsium dan metabolisme kalsium, menjaga absorpsi Ca+ dan mobilisasi mineral tulang. Vitamin D dapat bersumber dari sintesis di kulit akibat paparan sinar matahari, namun sebagian vitamin D juga diperoleh dari makanan yang berasal dari tanaman dan jamur. Serta, untuk vitamin D3 berasal dari produk hewani seperti daging, ikan, minyak ikan, telur, dan produk susu.
3. Fosfor, fosfor bagi kesehatan tubuh dapat membentuk proses pembentukan tulang dan gigi yang sehat. Fosfor dapat dijumpai pada hampir semua makanan terutama di daging merah, makanan yang mengandung susu, ikan, ungga, roti, beras, dan gandum.
Hubungan antara nutrisi dengan osteoporosis sangat erat. Ketika tubuh mengalami defisiensi nutrisi penting, seperti kalsium dan vitamin D, tulang akan menjadi rapuh. Sehingga diperlukan dukungan nutrisi untuk memperlambat proses penurunan massa tulang dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D harian, memperbanyak konsumsi sayuran dan protein, serta latihan fisik untuk mendukung kesehatan tulang.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis, R., Dewa Pramantara, I., & Pangastuti, R. (2011). Asupan vitamin, mineral, rasio asupan kalsium dan fosfor dan hubungannya dengan kepadatan mineral tulang kalkaneus wanita.
Timan, I. S., & Wulandari, Dewi. (2013). PBPK_2013_VITAMIN_D_PADA_OSTEOPOROSIS. In D. Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hardinsyah. Supariasa, I. D. (2016). ILMU GIZI Teori dan Aplikasi. In ILMU GIZI: TEORI & APLIKASI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dewi, N. P. P. Adhytiarini. S. Hardhono. R. Ali., Susanto, Hardhono., & Rosidi, Ali. (2016). Hubungan tingkat kecukupan zat gizi, lean body mass, dan aktivitas fisik dengan kepadatan tulangpada mahasiswa universitas udayana denpasar. Jurnal Gizi Indonesia, 4(2), 96–101.
Dewi, P., Sabri, M., Rahmi, E., Jalaluddin, M., Asmilia, N., Azhar, A., Studi Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, P., & Aceh, B. (2017). Density of Lumbal Vertebrae Bone Ovariectomized Rat (Rattus Norvegicus) Given the Extract Sipatah-patah ( Cissus quadrangularis Salisb ). 11(1), 39–44. https://doi.org/10.21157/j.med.vet..v1
Paramitha, S. T. (2018). OPTIMALISASI PEMANFAATAN MINERAL FOSFOR DALAM MEMBENTUK KESEHATAN FISIK ANAK USIA DINI MELALUI REEDUKASI KELUARGA. GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, 9(1), 24–34. https://doi.org/10.21009/gjik.091.02
Asupan Protein, H., Magnesium Dengan Kepadatan Tulang Pada Remaja Putri Di SMP Negeri, D., & Noprisanti, P. (2018). Jurnal Kesehatan Andalas (Vol. 7). http://jurnal.fk.unand.ac.id
Citra Wirashada, B., Rahmayanti Syamhadi, M., & Zyn Sampang, M. (2020). Peranan Kalsium dan Vitamin D Dalam Penanganan Osteoporosis, Pencegahan Fraktur Patologis, Serta Korelasi Terhadap Pandemi COVID-19.