Peran Gizi dalam Menunjang Kesehatan Jiwa
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/gizi/thumbnail/45aefb18-8784-4fb9-90e6-da602a1a41c7.png)
Dunia memperingati Hari Kesehatan Jiwa, setiap tanggal 10 Oktober untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa adalah kondisi kesejahteraan jiwa yang memungkinkan orang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan mereka, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitas mereka. Aspek yang sering diabaikan dalam menjaga kesehatan jiwa adalah peran nutrisi. Padahal, asupan makanan dan status gizi individu merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesehatan jiwa dan perkembangan gangguan kejiwaan.
Kesehatan jiwa dan nutrisi merupakan dua aspek penting dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan secara keseluruhan. Hasil dari sejumlah penelitian telah menyoroti dampak signifikan dari aspek nutrisi terhadap kesehatan jiwa, termasuk aspek-aspek seperti depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku makan.
Asupan zat gizi yang dapat dioptimalkan sebagai upaya preventif dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa pada manusia
1. Asam lemak omega-3
Peran Asam Lemak Omega-3, yaitu membantu mengurangi adanya gangguan risiko suasana hati dan penyakit pada otak. Pada manusia, kekurangan asam lemak omega-3 dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan berbagai gangguan kejiwaan, termasuk depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, demensia, gangguan defisit perhatian atau hiperaktivitas, dan autisme. Bahan makanan yang mengandung zat gizi ini, seperti ikan sarden, ikan salmon, ikan makarel, ikan tuna dan chia seed.
2. Asam Folat
Peran Asam Folat adalah melindungi dan memelihara sel saraf, termasuk sel saraf pada otak sehingga membantu mengurangi risiko gejala gangguan jiwa, seperti depresi. Bahan makanan yang mengandung zat gizi ini, yaitu bayam, buncis, kacang polong, asparagus, hati, dan alpukat.
Asam Amino
Asam Amino (Protein) berperan memperbaiki sel-sel yang rusak. Dengan mengonsumsi protein yang cukup, maka protein yang disebut “Triptofan” akan membantu meningkatkan hormon “Serotonin”. Hormon tersebut dapat membuat seseorang merasa lebih baik. Bahan makanan yang mengandung zat gizi ini, antara lain protein hewani (telur, daging, makanan laut dan produk susu) dan protein nabati (kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian).
Vitamin B12
Peran Vitamin B12 adalah melindungi serta memelihara sel saraf, termasuk sel saraf pada otak sehingga mampu membantu mengurangi risiko gejala gangguan suasana hati. Bahan makanan yang memiliki kandungan vitamin B12, antara lain daging sapi, kerang, ikan tuna, dan yogurt.
Dalam melakukan perubahan pola makan bukanlah hal yang mudah. Langkah awal yang dapat dilakukan yaitu dengan mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat, yang dapat meningkatkan kesehatan jiwa. Kemudian dapat menerapkan pola makan Mediterania, yang menekankan konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun. Dengan demikian, optimalisasi asupan gizi dapat menjadi salah satu alternatif yang dilakukan masyarakat sebagai upaya preventif mengatasi permasalahan jiwa kesehatan. Dengan meningkatnya kesadaran akan peran gizi terhadap kesehatan jiwa, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung kesehatan jiwa, baik melalui kebijakan pangan maupun pendidikan kesehatan.
Daftar Pustaka
Nadila Cahyaningtyas Kristy, TM (2022). Mengoptimalkan Asupan Zat Gizi Sebagai Upaya Preventif Dalam Mengatasi Masalah. Media Gizi Kesmas , 544-561.
Putri Sinthya Nirwana, DH (2024). Hubungan Kesehatan Mental Dengan Kecukupan Gizi Dan Pola Makan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Jophs) , 97-109.
Sih Wening Shivanela, DV (2021). Gambaran Status Gizi Dan Gangguan Jiwa Umum. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia , 125-139.
Jadi Lim Muda, EJ (2016). Faktor-faktor Gizi yang Mempengaruhi Kesehatan Mental. Penelitian Gizi Kritis , 143–152.